Mendidik anak di zaman milenial membutuhkan usaha yang ektra. Pasalnya pada Era digital menuntut para orang tua untuk melek teknologi. Kemajuan teknologi bisa menjadi peluang sekaligus tantangan, serta bisa mendekatkan ataupun menjauhkan hubungan anak dan orang tua. Oleh karena itu, penting sekali orang tua untuk melek teknologi sebagai bagian dari keterampilan dalam parenting.
Penerapan pola asuh dan pendidikan menjadi lebih menantang karena pengaruh berbagai media hiburan yang mudah diakses dalam berbagai platform digital. Menurut Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kementerian PPPA), Ciput Eka Purwianti, pola pengasuhan anak harus disesuaikan dengan era digital saat ini, mengingat banyak bahaya yang mengancam anak di ranah online.
Lalu Gimana sih pola asuh yang pas untuk diterapkan kepada anak-anak pada era digital ini? Nah Berikut tips dari Adhira Nyi Mas Diane Wulansari, psikolog anak & keluarga dari laporan Bisnis Indonesia Weekend dalam hype abis
1.Bangun Komunikasi yang Positif dan Efektif.
Orang tua harus bisa membangun komunikasi yang positif dan efektif dengan anak-anak. Pola pengasuhan ini melibatkan berbagai aspek pemenuhan hak anak, seperti aspek kasih sayang, karakter, intelektual, dan keselamatan. Hal kecil yang bisa dilakukan misalnya membantu anak saat mengerjakan PR sekolah.
2. Bermain Bersama
Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan untuk membantu anak mencapai perkembangan yang utuh baik fisik motorik, intelektual (kognitif), moral, sosial dan emosional (afektif). Orang tua harus memahami hak anak untuk bermain bersaman dan juga hak untuk memiliki lingkungan yang bersahabat untuk mendukung tumbuh kembang anak. Bagi anak, kegiatan bermain merupakan proses pembelajaran tentang dirinya, orang lain dan lingkungannya. Melalui bermain, anak anak bebas berimajinasi, mengeksplorasi kemampuan diri, melepaskan emosi dan berkreasi sesuka hati.
3. Terapkan Proteksi dan Aturan Main.
Orang tua harus bisa menjaga keselamatan dan keamanan anak. Beri keamanan pada komputer dan gadget anak dengan menerapkan filter konten yang biasanya tersedia pada setiap gadget dan aplikasi. Selain itu, ajarkan anak untuk tidak sembarangan mem-posting sesuatu agar memahami bahwa menyebarkan sesuatu itu memiliki konsekuensi dan harus dipertanggungjawabkan sehingga anak mulai sadar hukum.
4. Menyeimbangkan Aktivitas Virtual dengan Dunia Nyata.
Orang tua perlu terlibat secara langsung dalam kegiatan fisik. Misalnya, ketika anak menonton masak-masakan di Youtube, orang tua mengajaknya untuk mempraktikkan di dapur. Salah satu alasan anak zaman sekarang menyukai Youtube adalah karena orang tua yang kurang kreatif. Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk bisa mengikuti apa yang anak-anak pelajari di internet karena tidak dapat dipungkiri bahwa kebersamaan anak dan orang tua bisa berkurang akibat pengaruh teknologi.
5. Buat Kesepakatan
Dampak kecanduan menjadi hal yang kerap mengkhawatirkan orang tua ketika mengizinkan anak akrab dengan teknologi. Agar hal tersebut tidak terjadi, orang tua perlu membuat kesepakatan terlebih dahulu dengan anak sebelum mengizinkan anak memiliki atau membuka gadget. Kesepakatan tersebut bisa dikreasikan sendiri oleh orang tua. Misalnya, mengizinkan anak membuka handphone jika telah selesai mengerjakan PR. Kemudian, jika anak berhasil menjalankan kesepakatan tersebut, beri apresiasi, misalnya uang jajan dinaikkan atau dibelikan buku baru. Hal tersebut juga bisa mengajarkan anak untuk mempelajari konsep Reward Punishment.
6. Tanamkan Nilai-Nilai.
Hal penting dalam pola asuh anak adalah pembangunan karakter. Penanaman nilai moral atau agama bukan hanya tugas guru di sekolah. Namun paling dominan justru diperankan oleh orang tua di rumah. Penanaman konsep moral ini makin penting mengingat saat ini banyak orang pintar, namun tidak memiliki adab yang baik. Orang tua juga perlu menginformasikan tentang pentingnya pendidikan sejak usia anak-anak hingga dewasa, agar mereka siap menghadapi tantangan di masa depan.
7. Memberi Pendidikan Seks.
Orang tua perlu memberikan pemahaman kepada anak mereka tentang kesiapan masa pubertas dan mengajarkan tentang pendidikan seks sedini mungkin sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Karena, jika anak tidak diberikan kesiapan saat memasuki masa pubertas, kecenderungan untuk konten-konten berbau erotis sangat besar, yang dikhawatirkan bisa berdampak negatif bagi perkembangan di masa remaja. (Bisnis Indonesia Weekend)
Nah kawan haswara begitu kira-kira parenting pada era digital, gimana Sudah menerapkan salah satunya?
wahhh terimakasih infonya kak